Rabu, 10 Juli 2013

Kisah Panasku Dientot Kontol Gede Mantan Pacar

Suatu pagi, setelah Gue didrop dikantor oleh suami Gue, Gue sangat
terkejut melihat seorang lelaki yang ada diberanda kantor Gue. "Alice, apa
kabar, long time no see ya". Rendi ternyata Rendi, mantan atasan Gue
dikantor sebelumnya. Gue sempat bikin affair dengannya ketika itu walaupun
Gue tidak sampe ngeseks dengannya, cuma petting aja. Rendi Tanya kesibukan
gue dan gue bilang aja lagi free..
Memang sih di perusahaan travel, Gue kerja gak dibatasi jam, mo masuk atau
enggak tidak dipersoalkan perusahaan asal kerjanya beres dan selalu mencapai
target tugasnya. "Enggak sibuk kok mas, kemarin tugas Gue untuk bulan ini
dah selesai semuanya. Sekarang malah bingung mo ngerjain apa". "Ya udah,
Gue yang ngerjain Lo ya". "Ih si mas, makin genit aja". Rendi mengajak
Gue ke bilangan ancol, ke pasar seni. Pagi gini pasar seni di Ancol sepi, ya
siapalah yang pagi2 mo kencan.
Kami jalan2 aja menelusuri sanggar para seniman yang banyak bertaburan
disitu. Rendi menggandeng tangan Gue, mesra banget rasanya. "Alice, napa
sih Lo keluar. Gue kehilangan Lo". "Ya gimana lagi mas. Alice kan
dipanggil bos, ditegur karena terlalu akrab ama mas. Sepertinya ada yang
lapor ke bos deh mas, gak tau siapa, soal kita petting di mobil ditempat
parkir ketika itu. Alice malu, jadi minta brenti deh. Mas sih, ngajakin
petting kok diparkiran, ya keliatan orang lah". "Abis dah ngebet tapi Lo
gak mau jalan ama Gue after office hour". "Sekarang mas emangnya gak
dicariin bos, pagi2 dah ngelayap ama Alice". "Gak, harusnya Gue ada
seminar, tapi Gue mbolos aja, i Guetnya besok aja, lagian topik hari pertama
ngebosenin banget, Gue dah tau iAliceya". "Terus kita mo ngapain
Rendilicei mas". "Kita ngelanjutin yang dulu yuk Alice". "Ngapain,
petting dimobil lagi". "Ya enggak lah, kan Rendilicei ada motel, kita
kesono yuk". Gue sih nurut aja Rendijak ke motel. Mobilnya masuk kegarasi
dan rolling doornya ditutup petugas motel. Gue nurut aja digandeng masuk
kemotelnya. Belum pernah Gue ke motel sebelomnya. Ruangannya ya standard
kamar hotel lah, cuma ada cermin besar yang dipasang disebelah ranjang.
"Besar amat sih cerminnya mas". "Iya biar kita bisa ngeliat diri
sendiri kalo lagi maen". "Maen apaan mas". Rendi tidak menjawab karena
petugas datang lagi menagih biaya sewa kamar. Rendi membereskannya, Gue
duduk di kursi yang ada dikamar.
Rendi mengambil minuman dari lemari es, membukakan kalengnya, memasukkan
sedotan dan memberikannya ke Gue. "Alice, enak gak kawin", tanyanya.
"Enak apaan, suami Alice cepet mas, baru masuk sebentar dah keluar",
jawab Gue. "Kasian deh Lo, coba Lo dulu gak keluar, Lo gak kecewa seperti
sekarang deh", katanya lagi. "Emangnya mas lama ya kalo maen". "Dulu
Lo Gue ajak maen gak mau, jadilah kita cuma petting dimobil. Eee ketauan
lagi. Gue kan dah napsu banget Alice, kalo udah napsu kan harusnya terus
maen supaya gak jadi odol", katanya sambil tersenyum. "Apanya yang jadi
odol", tanyGue gak ngerti. "Kalo udah napsu, terus gak dikeluarin kan
lama2 bisa jadi odol didalem", jawabnya sambil tertawa. "Dasar", jawab
Gue sambil mencubit pinggangnya. "Dulu kan pacarannya pasfoto doang",
katanya lagi. "Kok pas foto", tanyGue gak ngerti. "Iya, yang dipegang
kan cuma dada keatas seperti pasfoto, gitu", jawabnya. "Ya dimobil mo
gimana lagi, kan mas juga ngeraba2 sampe kebawah juga sampe cd Alice basah
kuyup. Mas ndiri udah nikah" jawab Gue membelokkan pembicaraan. "Lo
sampe basah, wah keenakan dong. Gue masih sendiri, menclok dari satu kembang
ke kembang lain", jawabnya. "Terus ke semua kembang mas minta kenikmatan
dong", tanyGue lagi. "La iya lah, soalnya kalo dapet kan nikmat",
jawabnya. "Terus mas dikasi", tanyGue lebih lanjut. "Seringnya sih
dikasih, kalo sekarang Gue minta ke Lo dikasih gak Alice, Lo kan jablay",
katanya sambil memeluk Gue. Wajahnya dengan sangat perlahan-lahan didekatkan
wajah Gue.
Tanpa menunggu jawaban Gue, Rendi nekat mencium bibir Gue dengan penuh
napsu. Gue kaget tapi tidak menolak malah menyambut ciumannya, tangannya
segera menyambar toket Gue dan diremas2nya dengan gemas. "Alice, katanya
lagi "Gue pengen ngent0t sama Lo", katanya terus terang sambil terus
meremes2 toket Gue. Kancing baju Gue mulai dibukanya satu persatu, kemudian
tangannya merogoh masuk kedalam bra Gue. Toket Gue langsung diremesnya lagi,
jari2nya kemudian memlintir pentil Gue. Gue menjadi terangsang karena
ulahnya. "Ah, mas nakal ih", katGue manja. "Tapi Lo suka kan diremes2
begini. Gue pegang nonok Lo ya Alice, udah kepengin nih Gue", katanya
sambil membuka retsluiting celana Gue. Rendi tidak menunggu lampu hijau dari
Gue tapi langsung action saja. Gue membiarkan tindakannya. Celana gue malah
diplorotkan sampe kepaha sehingga kelihatanlah CD Gue yang tipis dan minim.
Dengan penuh napsu langsung tangannya menerobos ke sela2 pahGue dan
menggosok nonok Gue yang masih dilapisi CD. "Alice udah basah banget nonok
Lo, Lo udah napsu ya, jembut Lo lebat banget Alice, nggak heran napsu Lo
cepet banget basahnya, napsu Lo besar", katanya lagi. Gue bingung apakah
membiarkan Rendi mengent0ti Gue atau tidak, dalam hati sih Gue kepengen
ngerasain kenikmatan ketika dient0t. Akhirnya Gue membiarkan Rendi meraba
seluruh tubuh Gue. Gue buka retsluiting celananya juga, menurunkan
celananya, kemudian Gue merogoh masuk CDnya, wow kontolnya ternyata lebih
besar dan lebih panjang dari kontol suami Gue, ngacengnya sudah keras
sekali. "Gede amat kontol mas" katGue. "Emangnya Lo belum pernah
ngerasain kontol segede punyGue", jawabnya bangga. "Gak segede kontol
mas", jawab Gue terus terang. "Wah kalo gitu nonok Lo masih sempit dong,
cuma kelewatan kontol yang kecil. Lo mau kan Gue ent0t", katanya sambil
tertawa. kontolnya tergolong besar juga, keker, meleng Gueng keatas dan
urat-uratnya nonjol-nonjol. "Wah!… pasti cewek mas ngejerit kalo mas
ent0t dong". "Iya, ngejerit keenakan. sebentar lagi Lo juga jerit2,
cewek yang jembutnya lebat kaya Lo kan binal banget kalo lagi dient0t",
jawabnya.
Baju dan celana gue dilepaskan dan Rendi langsung saja meremas2 kembali
toket Gue. Nggak lama kemudian brGue sudah dilepasnya. Rendi mencium kening
Gue, kemudian matGue. Gue terpejam menikmati ciuman dan remasannya ditoket
Gue. Ciumannya turun ke hidung Gue, pipi Gue dan akhirnya mendarat di bibir
Gue. Nafas Gue mulai agak memburu, kami berdua terbenam dalam ciuman yang
hangat. Rendi mengarahkan mulutnya ke leher Gue, ke pundak, lalu turun ke
toket Gue yang sudah mengeras. Rendi memainkan lidahnya dipentil Gue yang
juga sudah mengeras, yang kiri dan kemudian yang kanan. "Aah enak",
katGue terengah karena napsu Gue yang sudah berkobar2. Rendi terus menciumi
pentil Gue, kemudian turun ke perut Gue dan menciumi puser Gue, Gue selalu
kegelian kalo puser Gue dicium. Sambil mencium puser Gue, tangannya nyelip
ke balik CD mini Gue dan meraba nonok Gue. otomatis pahGue mengangkang
supaya Rendi mudah mengakses nonok Gue. "Alice, ni jembut, lebat amat,"
katanya sambil mengelus2 jembut Gue.
Kemudian jarinya terbenam dinonok Gue dan terus mengilik2 it1l Gue. "Alice
nonokmu udah basah banget, Lo udah napsu sekali ya", katanya. Gue tidak
menjawab perkataannya hanya mengerang keenakan karena kilikan jarinya ke
it1l Gue makin cepat. Mulutnya kemudian menciumi jembut Gue dan kemudian
lidahnya menggantikan fungsi jarinya mengilik it1l Gue. Gue semakin tidak
dapat menahan napsu Gue dan erangan Gue semakin keras. Rendi langsung
meremas kedua toket Gue dan memlintir2 pentil Gue. "Alice udah pengen
dient0t nih, masukin dong kontol mas", katGue minta. Lidahnya terus saja
menjilati it1l Gue sehingga kembali Gue mendesah keenakan. "Aah enak
banget, padahal baru dijilat. Apalagi kalo disodok pake kontol gede mas,
lebih enak lagi, ayoo dong Alice udah gak tahan nih", Gue terus merengek2
minta segera dient0t.
Rendi merebahkan Gue diranjang. Rendi segera memposisikan dirinya kedekat
kepalGue "Alice, Gue pengen ngerasain dulu diemut sama Lo", katanya
sambil mendekatkan kontolnya ke mulut Gue. Segera Guegapai CDnya,
Gueplorotkan, kemudian kontolnya yang sudah ngaceng dan meleng Gueng keatas
Guemasukan kedalam mulut Gue. Langsung Gueemut dengan keras. Rendi mendorong
kontolnya keluar masuk pelan ke mulut Gue sambil mendesis. Gue emut
kontolnya terus. "Alice diemut mulut Lo aja nikmatnya kaya begini, apalagi
kalo diemut nonok Lo ya", katanya sambil mempercepat enjotan kontolnya
keluar masuk mulut Gue. "Alice, Gue ngecret dimulut Lo ya", katanya.
"Jangan, dinonok Alice aja, Alice udah pengen ngerasain kontol mas keluar
masuk nonok Alice", jawab Gue. Rendi melepaskan semua pakaiannya dan
kemudian menarik CD Gue sampe lepas, kami sudah bertelanjang bulat. Rendi
memposisikan tubuhnya Rendintara kedua pahGue dan mengarahkan kontol gedenya
ke nonok Gue. Gue rasakan kepala kontolnya mulai masuk perlahan, ditekannya
lagi sedikit sehingga kontolnya mulai menyeruak sdikit2 ke dalam nonok Gue.
Bentuknya yang meleng Gueng keatas membuat titik sensitif didalem nonok Gue
tergesek2 kontolnya, membuat Gue menggelinjang gak karuan.
Perlahan tapi pasti kontolnya nancep makin dalam ke nonok Gue. Guerasakan
nonok Gue udah mulai basah karena gesekan kontolnya yang hampir masuk semua
itu. Akhirnya Rendi mendesakkan kontolnya dengan cepat dan tiba-tiba
sehingga nancap semuanya di nonok Gue. "ssshhhhh…..", erang Gue sambil
terpejam. Rendi mulai mengenjot kontolnya keluar masuk nonok Gue dengan
cepat dan keras. Gue merasakan nikmat yang luar biasa karena gesekan yang
makin sering di titik sensitif di dalam nonok Gue. Gue mulai
memundur-majukan pantat Gue, sebentar Gueputar goyangan Gue kekiri, lalu
kekanan, memutar, mengiringi enjotan kontolnya di nonok Gue. Gue meremas
rambutnya, sesekali badannya Guepeluk erat2. Tubuh Gue dan Rendi berkeringat
, namun Gue tidak perduli karena sedang merasakan nikmat. Rendi terus
mengenjotkan kontolnya dengan cepat dan keras.
Gue merasa sudah mau nyampe, "cepetean ngenjotnya, lebih keras lagi, enak
banget kontol mas", Kaki Gue Gueangkat ke atas melingkari pinggangnya
sehingga rasanya kontolnya nancep makin dalem di nonok Gue. Akhirnya
"aahhhh", Guerasakan nonok Gue menegang dan mengejut-ngejut menjepit
kontolnya. "Alice, nonokmu nikmat bangetnya bisa ngempot, baru kali ini
Gue ngerasain empotan nonok senikmat empotan Lo", katanya sambil terus
mengenjotkan kontolnya. "Aaahhhhh…. gila…. ini nikmat sekali… ",
Rendi menancapkan kontolnya sedalam2nya ke nonok Gue dan ngecretlah pejunya.
Terasa pejunya muncrat beberapa kali dalam nonok Gue, pejunya muncrat banyak
sekali. Gue ter Guelai lemes, Guepeluk Rendi "Alice, enak banget ngent0t
sama Lo, rasanya beda sama cewek lainnya yang pernah Gueent0ti", katanya.
"Alice juga nikmat, abis kontol mas gede banget. Alice pengen lagi deh".
Rendi mencabut kontolnya, dan menghidupkan TVnya, ternyata motelnya
menanyangkan film biru, perempuan dengan wajah asia sedang nungging dient0t
sama bule.
kontol si bule yang besar dan panjang keluar masuk nonok sicewek, dan
ceweknya ber ah uh, seperti lazimnya film biru. Gue kembali terangsang
melihat tayangan itu. Gue merapatkan badan Gue ke badannya, toket Gue
sebelah kiri udah nempel di badannya. kontolnya Gueraba, ternyata sudah
ngaceng lagi dengan kerasnya. Rendi membalas meremes toket Gue sambil
mencium bibir Gue. Rendi mulai menciumi toket Gue dan menghisap pentil Gue.
Tangan satunya menjalar kebawah dan mengkilik2 nonok dan it1l Gue. Gue
merintih2 karena napsu Gue sudah naik lagi. kontolnya yang sudah keras
sekali Gueremes2 dan Guekocok2. Rendi memutar badannya ke posisi 69 dan
mulai menjilati nonok dan it1l Gue Rendintara pahGue yang sudah mengangkang
lebar2. Jembut Gue dielus2nya sambil terus mengemut it1l Gue. Gue sudah
tidak dapat menahan napsu Gue yang sudah berkobar2. kontolnya segera
Gueemut2.
Akhirnya Gue mengambil inisiatif menaiki badannya, menduduki kontolnya
sehingga kontolnya kembali menyusup ke dalam nonok Gue, Guetekan dengan
keras sehingga sebentar saja kontolnya sudah nancep semuanya ke nonok Gue.
Gue mulai mengenjot kontolnya dengan menaik-turunkan pantat Gue. kontolnya
keluar masuk nonok Gue seirama dengan enjotan pantat Gue. Gue udah nggak
tahan lagi, sehingga enjotan Gue makin cepet dan keras. Toket Gue
diremas2nya, dan pentil Gue terkadang diemut2nya. "Alice dah mau nyampe,
enak banget kontol mas deh", erang Gue dan akhirnya Gue ambruk Renditas
badannya. Terasa nonok Gue kedutan meremes2 kontolnya.
Rendi segera berguling sehingga Gue telentang dibawahnya. Rendi meneruskan
permainan dengan mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat dan keras.
Nikmat sekali, baru nyampe sudah dienjot dengan keras. Rendi terus saja
mengenjot nonok Gue dengan cepat dan keras, "Alice, tadi empotan nonokmu
kerasa banget deh. Nikmat banget deh Alice ngent0t sama Lo". Nggak lama
lagi akhirnya Rendi pun hampir nyampe, "Alice keluarin sama2 ya, Gue
hampir ngecret nih". Gue tidak menjawab, kaki Gue melingkari pinggangnya
dan Gueteken keras2 sehingga kontolnya nancep dalem sekali di nonok Gue,
sampai akhirnya Gue bergetar karena nyampe lagi "nikmat banget, teken yang
keras dong". Rendi mengenjotkan kontolnya sedalam2nya di nonok Gue dan
melenguh "Alice, Gue ngecret". Terasa pejunya muncrat beberapa kali
didalam nonok Gue. Oh nikmat banget rasanya, lemes banget badan Gue, Gue
memeluk Rendi erat2, dan Rendi akhirnya berbaring disebelah Gue, kontolnya
berlumuran peju dan cairan nonok Gue. "lemes banget deh Alice, ngent0t
sama mas menguras tenaga ya", katGue. "Ya udah, tidur aja dulu, nanti
bangun tidur kita ngent0t lagi", jawabnya sambil memeluk Gue. Karena
lelah, Gue tertidur dipelukannya.
Gue tidak tau berapa lama tertidur dipelukannya. Ketika Gue terbangun, Rendi
sedang memandangi wajah Gue yang masih ngantuk itu. "Alice, Lo cantik
sekali kalo sedang tidur, sayangnya Lo bukan istri Gue ya". "Enggak jadi
istri tapi kan udah melayani napsunya mas", jawab Gue tersenyum. Rendi
bangun dan masuk kamar mandi, keluar dari kamar mandi, Rendi membawa gayung,
sabun dan handuk. Rendi mulai membersihkan nonok Gue yang belepotan pejunya
dan lendir Gue sendiri. Setelah bersih, Rendi masuk ke kamar mandi lagi,
terdengar suara air yang dibuang dan keran yang dibuka. Tak lama kemudian
Rendi keluar dari kamar mandi membawa gayung yang tadi, lengkap dengan sabun
dan handuk. Rupanya Rendi mengganti air digayung. Rendi duduk disebelah Gue
dan mulai menyeka wajah Gue, terus kebawah, ke toket Gue, perut Gue, nonok
Gue lagi, pahGue sampai ke telapak kaki Gue. Gue jadi merinding, apalagi
ketika toket, puser, nonok dan pahGue dielus2nya dengan handuk basah.
Apalagi ruangan dingin karena AC tetap menyala. Gue hanya terpejam saja,
menahan gelinya usapan handuk. Selesainya Rendi berkata, "Gantian dong".
Gue segera membuang air yang ada digayung dan mengiAliceya dengan air yang
baru. Gue kembali ke tempat tidur dan mulai mengelap wajah, leher, dada dan
perutnya dengan handuk basah. kontolnya Guekocok2 dan kepalanya Gueemut2.
"Enggak dilap malah diemut", katanya. Gue tidak menjawab karena kepalGue
sedang mengangguk2 sehingga kontolnya keluar masuk di mulut Gue. Cu Guep
lama Gue mengemut kontolnya, sampe pelan2 kontolnya mulai mengeras lagi.
Segera kontolnya Guekocok2 dengan cepat sehingga ngaceng sempurna. "sudah
siap tempur lagi nih kontol mas, Gueat banget sih mas, dah ngecret 2 kali
masih aja ngacengnya keras gini". Rendi tidak menjawab, tapi segera
memeluk dan mencium bibir Gue. Tangannya segera meremas2 toket Gue dan
kemudian kembali mengilik2 it1l Gue. Rendi tau bahwa napsu Gue akan cepat
berkobar kalo it1l Gue dikilik2, Rendi benar – nggak lama kemudian Gue
sudah napsu kembali dan pengen segera dient0t. "Alice udah pengen
ngerasain kontol mas keluar masuk nonok Alice lagi, masukin dong", Gue
merengek2.
Rendi akhirnya menaiki Gue dan segera menancapkan kontolnya ke nonok Gue.
Nikmat banget rasanya ketika kontolnya yang besar itu segera menyesaki nonok
Gue karena sudah nancep semuanya kedalam nonok Gue. Rendi mulai mengenjot
kontolnya keluar masuk nonok Gue dengan cepat dan keras. Gue mulai
mengerang2 keenakan. Pantat Gue bergerak kekiri dan kekanan mengimbangi
enjotan kontolnya. Toket Gue diremas2nya dengan kedua tangannya, Rendi
bertumpu dengan si Guetnya, hal ini menambah rangsangan buat Gue.
"Akhhh… Oukkkhhh" seru Gue kenikmatan. Rendi memeluk Gue erat dan
mempercepat enjotan kontolnya, makin lama makin cepat dan keras. Gue tidak
dapat menahan serangannya lagi, sehingga akhirnya Gue melolong "Alice
nyampe lagi, nikmat banget ngent0t sama mas deh". nonok Gue terasa
berdenyut2 meremas kontolnya sehingga Rendi pun meringis keenakan "Aah
Alice, empotan nonok Lo kerasa banget. kontol Gue kaya sedang diemut dan
diremes. Empotanmu hebat banget Alice".
Rendi mencabut kontolnya dari nonok Gue, Gue ditunggingkannya dan Rendi
menancapkan kontolnya ke nonok Gue dengan keras, sekali enjot kontolnya
sudah masuk semua. Kemudian Rendi mulai lagi mengenjot nonok Gue dari
belakang. Gue nelung Guep ke bantal menahan rasa nikmat yang luar biasa
ketika dienjot kontolnya. Rendi memegang pantat Gue sambil mengenjotkan
kontolnya dengan cepat dan keras. Gue nggak tahan untuk nyampe lagi, luar
biasa enjotannya yang begitu merangsang Gue sehingga Gue cepat sekali
nyampe. "Alice mau nyampe lagi, aakh", seru Gue dan Gue ambruk ke tempat
tidur. "Alice, Lo cepet banget nyampenya, Gue belum kerasa mau ngecret",
katanya. "Abis kontol mas enak banget, mas pinter banget ngenjotnya, bisa
ngilik titik sensitif Alice. TeruAlice aja sampe mas ngecret lagi dinonok
Alice", jawab Gue.
Rendi menelentangkan Gue dan segera dinaikinya tubuh Gue. kontolnya kembali
ambles dinonok Gue dan Rendi mulai mengenjotkan keluar masuk dengan cepat.
Kalo ditekan, kontolnya ambles semua di nonok Gue, ooh nikmat banget
rasanya. Rendi dengan perkasa terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk.
Setelah ngecret 2 kali dinonok Gue, ternyata Rendi bisa bertahan lebih lama.
Kadang kontolnya dicabut dari nonok Gue, dan sebentar kemudian
ditancepkannya kembali dengan keras sehingga dengan sekali sodok langsung
nancep semuanya ke nonok Gue. "nikmat benget enjotan mas yang barusan,
terus, yang keras", Gue merintih2. Rendi meneruskan cara enjotannya. Gue
kembali berteriak2 keenakan. Gue menggoyangkan pinggul Gue kekiri dan
kekanan,.ketika kontolnya dicabut, pantat Gue refleks mengangkat keatas
untuk mencegah kontolnya lepas dari nonok Gue. Rendi mengubah gaya
enjotannya,sehabis menjotkan kontolnya hingga masuk semua, Rendi menarik
kontolnya separuh beberapa kali kemudian digentakkannya kembali sehingga
nancep kebagian paling dalam dari nonok Gue. "Aaakh, makin lama dient0t
mas makin nikmat rasanya, Alice lemes banget deh", katGue kepayahan. Rendi
terus mempermainkan nonok Gue dengan cara itu. Kemudian Rendi memeluk Gue
erat2, menciumi wajah dan bibir Gue. kontolnya tidak dienjotkan karena sudah
nancep dalam sekali, tetapi digerak2kan. Lebih nikmat lagi rasanya karena
seakan2 kontolnya sedang menggaruk2 nonok Gue. "pinter banget sih mas
kasih kenikmatan sama Alice", teriak Gue. Rendi mulai lagi mengenjotkan
kontolnya keluar masuk dengan keras dan cepat. Gue menggeliat2 keenakan
sambil mengerang2. Gue membelitkan kaki Gue ke pinggangnya, supaya Rendi
cuma bisa mengeluar-masukkan kontolnya ke nonok Gue tanpa bisa mencabutnya.
"Alice, Gue udah mau ngecret", akhirnya Rendi melenguh. Kaki Gue yang
melingkar dipinggangnya Gueturunkan, Gue mengangkang selebar2nya karena Gue
yakin Rendi akan mengenjotkan kontolnya lebih cepat dan keras lagi. Rendi
dengan terengah2 terus mengenjot nonok Gue, sampai akhirnya "Alice, Gue
ngecret". Terasa pejunya muncrat beberapa kali dalam nonok Gue, dan
bersamaan dengan itu Guepun nyampe lagi "aakh nikmat banget ari ini, mas
luar biasa sekali sehingga Alice nyampe 3 kali baru mas ngecret". nonok
Gue terasa berdenyut2 meremas2 kontolnya. Keringat Gue bercampur dengan
keringatnya yang membanjir walaupun AC dalam kamar menyala.
Setelah denyut jantung kembali normal, kami masuk kamar mandi dan
membersihkan diri. Rendi menelpon room service pesan makan. Tidak lama
kemudian, pesanannya datang. Gue segera masuk ke kamar mandi dan Rendi
dengan hanya balutan handuk menerima dan membayar pesanan makanan itu.
Setelah itu, segera makanan Guesantap dengan lahap. Sehabis makan Gue masuk
kekamar mandi membersihkan diri. "Alice, ngapain bebersih, kan sebentar
lagi keringatan lagi", katanya dari ranjang.
Ketika keluar dari kamar mandi, Rendi sudah berbaring di ranjang sambil
mengelus2 kontolnya. Gue berbaring disebelahnya dan segera mengelus2
kontolnya juga. Rendi membiarkan Gue mengelus2 kontolnya, Gueremas2 dan
mulai Guekocok2. Nggak lama kemudian kontolnya mulai mengeras. Rendi mulai
mencium bibir Gue dengan napsu, toket Gue pun diremas2nya dengan gemas.
Perlahan Rendi mulai menciumi toket Gue, pentil Gue menjadi sasaran
emutannya, Gue mendesah2 keenakan. "Terus dong, enak", erang Gue.
Bibirnya terus menjelajah kebawah, ke nonok Gue. PahGue dikangkangkannya,
sehingga belahan nonok Gue menganga. Rendi mulai menjilati nonok Gue yang
sudah basah. Gue tambah melenguh2 ketika it1l Gue menjadi sasaran jilatannya
yang beri Guet. "enak banget, Alice dah napsu nih. Dient0t dong",
pintGue. Rendi tidak memperdulikan erangan Gue, malah it1l Gue diemutnya,
sementara tangannya terus meremas2 toket Gue dan memlintir2 pentil Gue.
Rangsangan yang Gue terima pagi buta itu makin besar sehingga akhirnya Gue
tidak dapat menahan diri Gue lagi, "Alice nyampe aah". "Cepat banget
Alice, belum dient0t", jawabnya. Gue ter Guelai lemas karena sudah nyampe,
kontolnya segera Gueremas2 lagi. Rendi kembali mencium bibir Gue dengan
ganas, Gue menyambut ciumannya. Lidah Gue segera melilit lidahnya dan Rendi
menghisap lidah Gue yang masuk kemulutnya. Toket Gue terus diremas2nya.
"Alice, isep kontol Gue dong", pintanya, segera saja Gue merubah posisi
dan mulai menjilati kontolnya yang sudah keras banget ngacengnya. Kepala
kontolnya mulai Gueemut dan tak lama kemudian kepalGue mulai mengangguk2,
mengeluar masukkan kontolnya ke mulut Gue. Gilirannya yang melenguh, "Enak
banget Alice". nonok Gue yang berasa dekat mulutnya kembali menjadi
sasaran, Lidahnya segera menyerbu masuk dan mulai menjilat it1l Gue lagi.
Napsu Gue dengan cepat berkobar kembali.
Gue direbahkannya dan tubuhnya langsung menindih Gue sembari menciumi bibir
Gue. kontolnya Rendirahkan hingga berada tepat di depan mulut nonok Gue,
digosok-gosokkannya kontolnya di lipatan nonok Gue. SensaAliceya sangat
mengenakkan, Gue memeluknya erat sekali sambil terus mengerang nikmat. nonok
Gue semakin basah dan perlahan kontolnya yang besar mendesak masuk ke dalam
nonok Gue. Gue mengangkat kedua kakinya hingga selakangan Gue lebih terbuka
lebar sehingga kontolnya dengan leluasa menerobos masuk nonok Gue. Gue
mengeluh, "Aduh.., enak banget deh". Saat itu kontolnya telah masuk
semua, Rendi Rendim sejenak dan kemudian dengan perlahan mulai mengenjotkan
kontolnya keluar masuk, semakin lama semakin kencang hingga memasuki nonok
Gue sampe mentok. Rendi terus mengenjotkan kontolnya dengan penuh napsu
sambil melumat habis bibir Gue dan meremas toket Gue yang mengeras.
Ciumannya mulai turun ke leher Gue, Gue mendesah kenikmatan. "Alice
hampir.." Gue makin mendesah nggak karuan. Rendi tidak memperdulikan
erangan Gue, kontolnya terus dienjotkan keluar masuk nonok Gue dengan keras
dan cepat.
Gue terus mendesah desah, sementara enjotan kontolnya makin cepat saja
kedalam nonok Gue. "Alice mau nyampe lagi.. Ahh..", rintih Gue. "Gue
juga Alice..", balasnya. Enjotannya dipercepat dan akhirnya pejunya
muncrat memenuhi nonok Gue. Bersamaan dengan itu, Gue mengejang keenakan.
Gue nyampe berbarengan dengan Rendi. nonok Gue terasa berdenyut2 meremas2
kontolnya. "Enak banget Alice", erangnya. Gue dipeluknya sambil mencium
kening Gue, kon tolnya masih tertanam di nonok Gue sampai mengecil dengan
sendirinya. Rendi akhirnya mencabut kontolnya. Ranjang telah sangat basah
oleh cairan kami berdua. Lalu kami berdua kembali membersihkan diri,
berpakaian dan cek out. Luar biasa napsu dan ke Gueatan Rendi, Gue lemes
banget deh. Rendi ngentotin Gue sampe 4 ronde, gak ada matinya tu orang

1 komentar: